Minggu, 20 Juni 2010

Sosiologi

A. Proses Sosial Dan Interaksi Sosial
Pengertian
  1. Proses Sosial : cara-cara berhubungan yang dapat dilihat apabila para individu dan kelompok-kelompok saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk hubungan tsb atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yg menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yg telah ada.
  2. Interaksi Sosial : hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok2 manusia, maupun antara orang perorangan dgn kelompok manusia.
Faktor-faktor suatu proses interaksi sosial
  • Faktor Imitasi, positifnya adalah bahwa imitasi dpt mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yg berlaku. Negatifnya adalah tindakan-tindakan yang menyimpang.
  • Faktor Sugesti, apabila seseorang memberi suatu pandangan / sesuatu sikap yg berasal dari dirinya yg kemudian diterima oleh pihak lain. Berlangsungnya sugesti dpt terjadi karena pihak lain yg menerima dilanda oleh emosi, yg menghambat daya berfikirnya secara rasional. Persamaan dan Perbedaan imitasi dan sugesti, persamaan: cepat, pengaruhnya kurang dalam; perbedaan: lambat, pengaruhnya dalam
  • Faktor Identifikasi, kecenderungan2 / keinginan2 dlm diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain.
  • Faktor Simpati, suatu proses dimana seseorang merasa tertarik pada pihak lain.
Syarat-syarat terjadinya Interaksi Sosial
  • adanya kontak sosial (social-contact)
  • adanya komunikasi
Sifat Kontak Sosial
Kontak primer:
terjadi apabila yg mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka, seprti apabila orang tersebut berjabat tangan, saling tersenyum.
Kontak sekunder: memerlukan suatu perantara. Misalnya, A berkata kepada B bahwa C mengagumi permainannya sbg pemegang peranan utama salah satu sandiwara.
Kontak sekunder dibagi menjadi 2 yaitu: sekunder pasif dan aktif.
Sekunder pasif: apabila perantaranya yg aktif. Contoh: calo, mak comblang
Sekunder aktif: apabila orang yg berkepentingan, Contoh: telepon, telegram
Positif: mengarah kerja sama
Negatif: mengarah konflik

Asosiatif : akomodasi, asimilasi, akulturasi
Disosiatif: persaingan, pertentangan

Akomodasi
Bentuk-bentuk:
a. Coercion : suatu bentuk akomodasi yg prosesnya dilaksanakan oleh karena adanya paksaan. Dimana salah satu berada dalam keadaan yg lemah bila dibandingkan dg pihak lawan.
b. Compromise : suatu akomodasi dmn pihak2 yg terlibat saling mengurangi tuntutanya agar tercapai sesuatu penyelesaian terhadap perselisihan yg ada.
c. Arbitration : merupakan suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak2 yg berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri.
d. Mediation : diundanglah pihak ketiga yg netral dlm soal perselisihan yg ada.
e. Conciliation : suatu usaha untuk mepertemukan keinginan2 dri pihak2 yg berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama.
f. Toleration : suatu bentuk akkomodasi tanpa persetujuan yg formal bentuknya.
g. Stalemate : dmn pihak2 yg bertentangan krn mempunyai kekuatan yg seimbang berhenti pada suatu titik tertentu dlm melakukan pertentangannya.
h. Adjudication : penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan.

Tujuan-tujuan Akomodasi:
1. untuk mengurangi pertentangan antara orang perorang / kelompok2 manusia sbg akibat perbedaan paham.
2. mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu atau secara temporer.
3. untuk memungkinkan terjadinya kerja sama antara kelompok2 sosial yg hidupnya terpisah sbg akibat faktor2 sosial psikologis dan kebudayaan
4. mengusahakan peleburan antara kelompok2 sosial yg terpisah

Asimilasi
adalah proses sosial dlm taraf lanjut, dgn adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan2 yg terdapat antara orang perorangan atau kelompok2 manusia

Faktor-faktor yg penghalang terjadinya asmilasi:
1. terisolasinya kehidupan suatu golongan trtentu dlm masyarakat (golongan minoritas)
2. kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yg dhadapi & sehubungan dgn itu sering kali menimbulkan faktor ketiga.
3. perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yg dihadapi
4. perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan golongan/kelompok lainnya
5. dlm batas2 tertentu, perbedaan warna kulit/perbedaan ciri2 badaniah dpt pula menjadi slah satu penghalang terjadinya asmilasi
6. In-group feeling yg kuat dpt pula menjadi penghalang berlangsungnya asmilasi. In-group feeling berarti adanya suatu perasaan yg kuat sekali bahwa individu terikat pada kelompok dan kebudayaan kelompok yg bersangkutan

Kontravensi
adalah suatu bentuk proses sosial yg berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian.

Tipe-tipe:
1. Kontravensi antarmasyarakat setempat
2. antagonisme keagamaan
3. kontravensi intelektual
4. oposisi moral


B. Kelompok Sosial

Gregariousness: naluri manusia untuk selalu hidup dengan orang lain.

Syarat-syarat:
1. ada'a kesadaran pd tiap anggota kelompok bahwa dia merupakan sebagian dr kelompok yg bersangkutan
2. ada hubungan timbal balik antara anggota yg satu dgn yg lain
3. ada suatu faktor yg dimiliki bersama sehingga hubungan antar mereka bertambah erat
4. berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola prilaku
5. bersistem dan berproses

Tipe-tipe:
1. Klasifikasi tipe2 kelompok sosial
2. Kelompok sosial dipandang dari sudut individu
3. In-Group dan Out-Group
:: In-group: kelompok sosial dmn individu mengindentifikasikan dirinya.
:: Out-group: kelompok sosial yg oleh individu diartikan sebagai lawan in groupnya
4. Kel. primer dan kel. sekunder
:: kelompok primer: kel. sosial yg paling sederhana, dmn anggotanya saling mngenal serta ada kerja sama yg erat. Contoh: keluarga, kelompok sepermainan
:: kelompok sekunder: kel. yg terdiri dari banyak orang, yg sifat hubunganya tidak berdasarkan pengenalan secara pribadi dan juga tidak langgeng. Contoh: hub. kontrak jual beli
5. paguyuban(gemeinschaft) dan patembayan(gesellschaft)
:: paguyuban: bentuk kehidupan bersama, dmn anggotanya diikat oleh hubungan batin yg murni, bersifat alamiah dan kekal
:: patembayan: ikatan lahir yg bersifat pokok dan biasanya untuk jangka waktu yg pendek
6. Formal group dan informal group
:: formal group: kel. yg mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh angota-angotanya untuk mengatur hubungan antarsesama. Contoh: organisasi
:: informal group: tidak mempunyai struktur dan organisasi tertentu atau yg pasti. kel" tsb biasanya terbentuk karena pertemuan yang berulang kali yg didasari oleh kepentingan dan pengalaman yg sama. Contoh: klik
7. Membership Group dan Refrence Group
:: membership group: suatu kelompok dmn setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut.
Kategori:
-orang2 bkn anggota sesuatu membership group yg tdk memenuhi syarat dpt dibedakan dari bukan anggota yg memenuhi syarat.
-sikap terhadap keanggotaan kelompok
-kelompok terbuka dan tertutup
-ukuran waktu bagi bukan anggota
:: refrence group: kelompok2 sosial yg menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kel. tsb) untuk membentuk pribadi dan prilakunya.
8. Kelompok okupasional dan volunter
:: kel. okupasional: kel yg muncul karena semakin memudanya fungsi kekerabatan, dmn kel ini timbul karena anggotanya memiliki pekerjaan yg sejenis.
:: kel. volunter: kel. orang yg memiliki kepentingan sama, namun tidak mendapatkan perhatian masyarakat.

Kerumunan yg beratikulasi dgn struktur sosial:
1. Formal Audiences, khalayak penonton atau pendengar yg formal merupakan kerumunan2 yg mempunyai pusat perhatian dan persamaan tujuan, ttpi sifatnya pasif. Contoh: penonton film
2. Planned Expressive Group, kel ekspresif yg telah direncanakan adlh kerumunan yg pusat perhatiannya tak begitu penting ttpi mempunyai persamaan tujuan yg tersimpul dlm aktivitas kerumunan tsb serta kepuasan yg dihasilkannya. Contoh: orang yg berpesta, berdansa.

Kerumunan yg bersifat sementara:
1. Inconvenient Aggregations, kumpulan yg kurang menyenangkan adalah yg mengantri karcis, orang2 yg menunggu bis.
2. Panic Crowds, oran2 yg sedang dlm keadaan panik, yaitu orang2 yg bersama2 berusaha menyelamatkan diri dari suatu bahaya.
3. spectator Crowds, kerumunan penonton terjadi karena ingin melihat suatu kejadian tertentu.

Kerumuinan yg berlawan dgn norma2 hukum
1. Acting Mobs, kerumunan yg bertindak emosional bertujuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dgn menggunakan kekuatan fisik
2. Immoral Crowds, kerumunan yg bersifat immoral hampir sama dgn kelompok ekspresif. contoh: orang2 yg mabuk


C. Perubahan Sosial dan Organisasi

Pengertian
Perubahan sosial: segala perubahan pada lembaga2 kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yg mempengaruhi sistem soalnya, termasuk didalam nilai2, sikap2, dan pola2 prilaku di antara kelompok2 masyarakat.

Perubahan lambat dan cepat

Perubahan lambat / evolusi : perubahan2 yg memerlukan waktu lama, dan rentetan2 perubahan kecil yg saling mengikuti dgn lambat.

Perubahan cepat/revolusi : perubahan2 sosial dan kebudayaan yg berlangsung dgn cepat dan menyangkut dasar2 atau sendi2 pokok kehidupan masyarakat.
Syarat-syarat revolusi:
1. harus ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan.
2. adanya seorang pemimpin/sekelompok orang yg dianggap mampu memimpin masyarakat tsb
3. adanya pemimpin dpt menampung keinginan2 masyarakat
4. pemimpin tsb harus dpt menunjukan suatu tujuan pd masyarakat
5. harus ada "harus ada momentum", yaitu saat dmn segala keadaan dan faktor sudah tepat dan baik untuk memulai suatu gerakan.

Perubahan2 Kecil
adalah perubahan2 yg terjadi pd unsur2 struktur sosial yg tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat.

Suatu proses industrialisasi yg berlangsung pd masyarakat agraris, merupakan perubahan yg membawa pengaruh besar.
Berbagai lembaga yg ikut terpengaruh: hubungan kerja, sistem milik tanah, hubungan kekeluargaan, stratifikasi masyarakat.

Perubahan Dikehendaki (Direncanakan) dan Perubahan Tidak Dikehendaki (Tidak Direncanakan)
Perubahan Dikehendaki: perubahan yg diperkirakan atau telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak2 yg hendak mengadakan perubahan didalam masyarakat. Pihak2 yg menghendaki dinamakan "agent of change".

Perubahan tidak dikehendaki:

Faktor2 yg menyebabkan perubahan sosial (internal):
1. bertambah dan berkurangnya penduduk
2. penemuan-penemuan baru
3. pertentangan (conflict) masyarakat
4. terjadi pemberontakan pada revolusi

Faktor2 yg menyebabkan perubahan sosial (eksternal):
1. sebab2 yg berasal dari lingkungan fisik yg ada di sekitar manusia
2. peperangan dgn negara lain
3. pengaruh kebudayaan

Disorganisasi: proses berpudarnya norma2 dan nilai2 dalam masyarakat dikarenakan adanya perubahan2 yg terjadi dlm lembaga2 kemasyarakatan.

Reorganisasi: proses pembentukan norma2 dan nilai2 yg baru agar sesuai dgn lembaga2 kemasyarakatan yg mengalami perubahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar