Minggu, 27 Juni 2010

PIO

A. ORGANISASI DAN KELOMPOK KERJA

Pengantar

Sistem yg terbuka yaitu: suatu kestuan keseluruhan yg terorganisasi, yg terdiri dari 2 atau lebih bagian, komponen atau subsistem, yg saling tergantung, yg dipisahkan dari suprasistem sbg lingkungannya oleh batas2 yg dpt ditemukenali (Kast & Rosenzweig, 1974).

Kast & Rosenzweig memandang organisasi industri sbg satu sistem sosio-teknikal, atinya: sistem yg memiliki aspek2 sosial dan teknikal.

Pengertian

1. Robbins (1988:71): "two more idividuals, interacting and interdependent, who come together to achieve particular objectives." (kelompok terdiri dari 2 atau lebih orang, yg saling mepengaruhi dan saling tergantung, yg dtg brsama2 untuk mencapai sasaran tertentu).
Unsur2 dari batasan tsb adalah:
  • dua atau lebih orang
  • saling mempengaruhi, saling tergantung
  • bersama2 mencapai sasaran
2. Schein (1980:145): "any number for people who (1) interact with one another, (2) are psychologically aware of one another, and (3) perceive themselves be a group." (sejumlah org yg (1) berinteraksi 1 dgn lain, (2) secara psikologikal sadar 1 sama lain, (3) mempersepsikan diri mereka sendiri sbg kelompok).

Secara struktural, kelompok dpt dbedakan kedalam kelompok formal dan kelompok informal.
  • Kel. Formal, dberi batasan oleh struktur organisasi, yg berisi rincian tugas2 pekerjaan dan tanggung jawab tertentu, yg plksanaannya akan menuju ke tercapainya sasaran dan misi keseluruh 1 organisasi.
    Kel. Formal dpt dbedakan kedlm kelompok komando dan kelompok tugas (Robbins).
    - Kel. Komando, yg dtentukan oleh bagan organisasinya, terdiri dari: para bawahan yg melapor scr lgsg kepada seorang menajer tertentu.
    - Kel. Tugas, yg jg dtentukan oleh organisasi, terdiri dari tenaga kerja yg bekerja bersama untuk mnyelesaikan pekerjaan.
  • Kel. Informal, tdk diberikan batasan oleh struktur organisasi dan terjadi secara spontan antara sjmlh tenaga kerja sbg jwbn terhadap kebutuhan tertentu dari mereka.
Makna & Fungsi Kelompok

1. Fungsi kelompok bagi anggota
  • sbg pemenuh kebutuhan para anggotanya
  • sbg pengembang, penunjang, dan pemantap dari identitas & pemelihara dari harga diri
  • sbg penetap dan penguji kenyataan/realitas sosial
  • sbg mekanisme pemecahan masalah dan pelaksanaan tugas
2. Fungsi kelompok bagi organisasi
  • sbg pelaksana tgs yg majemuk & saling tergantung
  • sbg mekanisme pemecahan masalah
  • sbg penghasil gagasan baru dan jawaban kreatif
  • sbg pelancar dari pelaksanaan keputusan yg majemuk
  • sbg vehicle/wahana dari sosialisasi dan pelatihan
  • sbg penghubung atau koordinator utama antar beberapa departement
Interaksi Antar Anggota Kelompok

Interaksi: hub. timbal balik yg menghubungkan komunikasi & perubahan prilaku
  1. proses kelompok
    Kelompok sukses karena adanya "pasak penghubung".
    Fiedler memberikan tipologi dari kel kerja yg ddsrkan pd sifat & intensitas interaksi:
    a) Kelompok interaksi (interacting groups),
    b) kelompok koaksi (co-acting groups),
    c) Kelompok konteraksi (counter-acting groups)

    a) kelompok interaksi: hasil2 akhir sudah diketahui.
    para anggotanya saling tergantung & aksi atau tindakan mereka perlu dikerjakan & disusun bersama untuk dpt menyelesaikan tgs kel dgn baik.
    - aktivitas yg 1 akan mempengaruhi aktivitas yg lain.
    - tahu tujuan.
    - gampang kerjasama

    b) kelompok koaksi : bersama2 aktif.
    anggota kel ini bekerja sama dlm melaksanakan tgs kel, tapi masing2 dpt melaksanakan pekerjaannya relatif scr mandiri tdk saling tergntung.
    - susah kerjasama

    c) kelompok konteraktif : mencari titik temu, hasil akhir tdk diketahui.
    para anggotan kel bekerja sama untuk tujuan perundingan & memufakatkan sasaran & tuntutan yg bertentangan.
    - tahu tujuan tetapi bentuk kesepakatan belum tahu
    - mengobral scr bersama tetapi tujuannya berbeda
    - susah kerjasama
  2. Gejala dalam proses kelompok
    Tiga fungsi yg menjelaskan gejala yg timbul dlm proses kelompok, yg timbul dlm proses interaksi antaranggota kelompok:
    a) sbg penimbul gagasan baru dan penyelesaian kreatif
    b) sbg mekanisme pemcahan masalah
    c) sbg pelancar pelaksanaan majemuk

    Ketiga fungsi tsb berkaitan dgn pandangan Leavitt bahwa proses manajemen dpt dbagi kedalam 3 tahap:
    • Tahap Pemanduan (pathfinding)
      Pemanduan bersibuk diri dgn penemukenalan dari tujuan, dgn penciptaan masalah2 yg menarik.
    • Tahap Pemecahan Masalah
    • Tahap Implementasi
      mencakup kegiatan membentuk, menyusun, menjual, membuat sesuatu terjadi.
Gejala2 Kelompok
  1. Konformisme (kesamaan / kecocokan)
    - mengandung unsur tekanan untuk suatu individu
    - saling menyesuaikan
  2. Kelekatan (Cohesiveness): memiliki kebersamaan
    Faktor2 yg ikut menentukan derajat (Robbins):
    • lamanya waktu berada bersama dlm kel
    • parahnya masa awal
    • besarnya kelompok
    • ancaman dari luar
    • keberhasilan di masa lalu
  3. Sinesrgi: satuan = 1+1>2
  4. Groupthink: cenderung negatif
    Janis (Janis & Mann, 1977) menjabarkan gejala berpikir kelompok secra berurutan:
    • kelompok memiliki ilusi bahwa mereka kebal
    • kel trelibat dlm rasionalisasi kolektif u memotong informasi yg berbeda, menentang
    • kel mulai percaya pd moralitas inheren tentang apa yg ingin dilakukan
    • kel mengembangkan stereotip dari kel lain & dari para penentang
    • kel memberi tekanan langsung kpd para penentang untuk membuat diam mereka
    • para anggota mulai menyensor pemikiran mereka sendiri
    • kel mulai percaya akan kebulatan kesepakatannya karena tidak ada penentang & kepercayaan bahwa "diam berarti menyetujui".
    • bbrpa anggota dari kelompok mulai berfungsi sbg "penjaga pikiran" (mindguards) penjaga yg "melindungi" para pemimpin dari pandangan yg menyimpang dg menjerakan scr aktif para penentang untuk mengungkapkan ketidak setujuan mereka.
    Hanya pada kelompok yg berada dlm kondisi tertentu gejala tsb dpt timbul. Kondisinya ialah jika kelompok:
    a) memiliki kelekatan yg tinggi
    b) terasing dari kel lain dgn pandangan berbeda
    c) tdk memiliki prosedur metodologikal untuk mengkaji & memilih informasi jwbn altenatif yg relevan
    d) tdk mmliki prosedur yg sistematis untuk menilai alternatif2
    e) memiliki pimpinan otoriter yg kuat, yg menjerakan para penentang
  5. Polarisasi Kelompok (Group Polarization)
  6. Teori Motivasi Berprestasi (Achievement motivation)
    - tentang kebutuhan berprestasi (need for achievement)
    - tenteng kebutuhan berkuasa (need for power)
    - kebutuhan untuk berafiliasi/berhubungan (need for affiliation)

Selasa, 22 Juni 2010

Psikologi Umum II

A. INTELIGENSI

1. Definisi

Inteligensi: suatu kemampuan mental yg melibatkan proses berfikir secara rasional, tdk dpt diamati tp dpt disimpulkan dari tindakan nyata yg merupakan manifestasi dari proses berfikir rasional.
- Claparde dan Stern : Inteligensi adlh kemampuan untuk menyesuaikan diri secara mental terhadap situasi baru.
- Buhler : Inteligensi adlh perbuatan yg disertai pemahaman dan pengertian.
- Wechster : Inteligensi adlh kemampuan untuk bertindak terarah, berfikir secara rasional dan menghadapi lingkungan secara efektif.

Inteligensi terdiri dari berbagai faktor yaitu:
a. Faktor G : General Factor
b. Faktor S : Spesific Factor

2. Faktor-faktor yg Mempengaruhi Inteligensi
  • faktor bawaan
  • faktor lingkungan
3. IQ (Inteligence Quotient)

IQ : skor yg diperoleh dari sebuah alat kecerdasan, jadi hanya mengindikasikan sedikit tentang taraf kecerdasan/inteligensi ssorang (tdk menggambarkan kecerdasan/inteligensi ssorang secara keseluruhan)

Mula2 IQ dihitung dgn membandingkan umur mental (Mental Age/MA) dgn umur Chronological Age/CA/Usia kalender).
Bila MA = CA, maka skornya 1 kemudian dikalikan 100
Bila MA = CA -> skor IQ = 100 artinya individu memiliki tingkat kecerdasan sama/sesuai dgn usianya.
Bila MA > CA -> skor IQ >100 -> kemajuan inteligensi
Bila CA > MA -> skor inteligensi <> anak tidak cerdas

rumus :
IQ = MA/CA x 100

4. pengukuran Inteligensi
  • Alfred Binet dan Simor -> tes Simon - Binet
  • Terman dari Stanford University memperbaiki tes Simon - Binet -> tes Stanford - Binet
  • Charles Spearman -> inteligensi terdiri dari berbagai fakto2 spesifik -> Teori Faktor Spearman
  • Wais (Wechsler Adult Intelligence Scale) -> untuk org dewasa
  • Wisc ( Wechsler Intelligence Scale for Children) -> untuk anak2
  • Thurstone dan Guilford -> Teori Multi Faktor
tes2 yg sifat'a klasikal :
  • Army Alpha (untuk yg dpt membaca/menulis)
  • Army Beta (untuk yg tdk dpt membaca/menulis)
5. Syarat tes Psikologi
  • Valid : mengukur yg seharus'a diukur
  • Reliabe : tes hrus reliabel, diberikan berulang2 hasil'a sama (diberikan sekarang, nanti, besok) hasil sama.
  • Standisasi : siapapun memberikan tes, dgn alat tes dan prosedur yg sama, maka hasilnya harus sama (rapport, prosedur dan cara pemberian tes, skoring, dan interprentasi hasil tes, selalu ada pembakuan/standard).
6. Bakat/Aptitude

adalah : kemampuan khusus yg pd kondisi khusus dpt menumbuhkan pengetahuan, kecakapan atau keterampilan bila dilatih/digali/dipupuk.
Tesnya disebut: Aptitude Test

  • tes untuk mengukur prestasi belajar: SCHOLASTIC APTITUDE TEST
  • Dinidang pekerjaan : VOCATIONAL APTITUDE TEST dan INTEREST INVENTORY
7. Kreativitas

adalah: salah satu ciri inteligensi karena merupakan manifestasi dari proses kognitif.
- Sifat DIVERGEN: kemampuan memberikan berbagai alternatif jawaban.
- Sifat KONVERGEN: kemampuan memberikan satu jawaban (yg logis) terhadap 1 persoalan.

8. Teori2 Inteligensi
  • Charles Spearman: inteligensi terdiri dari faktor G dan fakto S
  • Guilford (1998): mengembangkan model ttg kemampuan intelek manusia yg disusun berdasarkan suatu sistem yg disebut "struktur intelek" yg terdiri dari 3 dimensi: OPERASI (evaluasi, berpikir konvergen dan divergen, ingatan dan kognisi), PRODUK (unit, kelas, hubungan, sistem, transformasi, dan implikasi), MATERI (figural, simbolik, semantik, dan behavioral).
  • Howard Gardner (1983): mengemukakan konsep multiple intelligence yg terdiri dari kecerdasan linguistik, musik, spasial, logik, bodily dan kinestetik.
  • RobertStenberg (1990): mengemukakan konsep Triarchic Theory of Intelligence bahwa inteligensi adlh proses kognitif yg terdiri dari 3 aspek:
  1. Component Intelligence (thinking): proses informasi dasar yg terjadi secara internal dan presentasi obyek / simbol & terdiri dari:
- Meta Component: proses kontrol tingkat tinggi trhadap aktivitas inteligensi
- Performance komponent: proses mental yg digunakan untuk membuat keputusan
- Knowladge-acquisition component: komponen untuk memperoleh pengetahuan

2. Experimental Intelligence
3. Contextual Intelligence

9. Multiple Intelligence

Gardner mengemukakan adanya 8 tipe:
  • Kecerdasan Linguistik: kemampuan menggunakan kata2 secara efektif baik secara lisan maupun tulisan
  • Kecerdasan visual-spatial: membentuk dasar kemapuan dibidang seni, termasuk menggambar, melukis dan memahat, kemampuan bekerja diruang 3 dimensi sperti arsitektur dan desain industri.
  • Kecerdasan Intrapersonal: berhubungan dgn kemampuan memahami diri sendiri yg akurat (kekuatan dan keterbatasan diri), kesadaran akan suasana hati, maksus, motivasi, tempramen dan keinginan, menhargai diri sendiri
  • Kecverdasan Interpersonal: berhubungan dgn kemampuan mempersepsi dan membedakan suasana hati, maksud, motivasi serta perasaan orang lain.
  • Kecerdasan Kinestetik: berhubungan dgn kemahiran menggunakan anggota badan untuk mengekspresikan ide dan perasaan dan ketreampilan menggunakan tangan untuk menciptakan atau mengubah sesuatu.
  • kecerdasan Logis-matematis: berhubungan dgn kemampuan menggunakan angka dan penalaran secara logis yg memungkinkan kita untuk menilai, menimbang, mengukur.
  • Kecerdasan Musikal: berhubungan dgn bunyi nada dan kemapuan menangani bentuk musik dgn cara mempersepsi, membedakan, mengubah & megekspresikan.
  • Kecerdasan naturalis: kemapuan yg berhubungan dgn alam seperti flora dan fauna, pola2 cuaca dan fenomena alam lain'a.
10. Kecerdasan Spiritual

adalah kemampuan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai menempatkan perilaku dan hidup itu dlm kontek makna yg luas dan kaya.


EMOSI

1. Definisi

Emosi: istilah yg digunakan untuk keadaan mental dan fisiologis yg berhubungan dgn beragam perasaan, pikiran, dan prilaku.
Emosi: pengalaman yg bersifat subjektif, atau dialami berdasarkan sudut pandang individu.

Kata emosi dari Prancis: emotion dari emouv0ir = kegembiraan, dari bahasa Latin emovere = bergerak.

2. macam-macam Emosi
  • Emosi positif, beberapa emosi positif yg bias membawa sukses adalah : ANTUSIASME (mereka yg tadi'a tidak percaya menjadi percaya, yg tidak mau menjadi mau), OPTIMISME, PASSION (adlh gabungan diri dari beberapa emosi: antuasisme, optimisme, ketertariakan, dan kecintaan pada sesuatu)
  • Emosi Negatif: Amarah, takut
3. Kecerdasan Emosional

adalah kemampuan untuk mengenali, mengekspresikan, dan mengelola emosi, baik emosi dirinya sendiri maupun emosi orang lain dgn tindakan kontruktif, yg mempromosikan kerja sama sbg tim yg mengacu pada produktifitas dan bukan pada konflik.

Kecerdasan emosional melalui 5 komponen dasar:
  • Self-awareness (pengenalan diri)
  • Self-regulation (penguasaan diri)
  • Self-motivation (motivasi diri)
  • emphaty (empati)
  • Effective Relationship (hubungan yg efektif)
4. Respon Fisiologi dalam Emosi

Sistem syaraf simpatis ini bertanggung jawab atas perubahan berikut ini:
  • tekanan darah dan detak jantung meningkat
  • pernafgasan semakin cepat
  • pupil mata membesar
  • keringat meningkat, air liur mengering
  • kadar gula dalam darah meningkat
  • darah lebih mudah membeku bila terjadi luka
5. Pengukuran Emosi
  • Polygraph (banyak pena): alat ukur utama untuk menguji emosi.
  • aktivitas elektrodermal (EDA): alat lain untuk mendeteksi emosi.
  • ukuran cardiovascular melalui electrocardiodram (EKG): untuk mengukur perubahan denyut nadi.
  • electroencephalogram (EEG): untuk merekam aktivitas otak

PERASAAN

1. Pengertian

Perasaan : suatu keadaan kerohanian / peristiwa kejiwaan yg kita alami dgn senang/tidak senang dlm hubungan dgn peristiwa mengenal dan bersifat subyektif.

Perasaan (feeling) mempunyai 2 arti:
a. secara fisiologis: berarti pengindraan, yaitu salah satu fungsi tubuh untuk mengadakam kontak dgn dunia luar.
b. secara psikologis: berarti menilai, yaitu penilaian terhadap suatu hal.

2. Macam-macam Perasaan

W. WUNDT membagi perasaan menjadi:
1. Lust - unlust : menyenangkan dan tidak menyenangkan
2. Erregung - beruhigung : menggelora dan tentram
3. Spannung - losung : tegang dan lega

KOHNSTAMM membagi perasaan menjadi:
1. Perasaan Keindraan: berhubungan dgn alat2 indera, misalnya:
- pengecapan: asam, manis, pahit, asin
- pembauan
- perasaan lapar, haus, sakit, lelah

2. perasaan kejiwaan, dibedakan menjadi:
- perasaan ketuhanan

- perasaan intelektual: timbul bila seseorang dpt memecahkan suatu masalah/hal2 baru hasil kerja intelektual

- perasaan kesusilaan: timbul bila ssorang mengalami hal2 baik/buruk menurut norma kesusilaan dipengaruhi oleh hati nurani pembawaan, usia, lingkungan & keyakinan

- perasaan keindahan: timbul karena pengamatan

- perasaan kemasyarakatan: perasaan yg menyertai pengamatan terhadap keadaan orang lain termasuk perasaan kebangsaan

-perasaan harga diri: perasaan positif (mendapat penghargaan, lebih superior), perasaan negatif (kecewa. inferior).

- perasaan vital: perasaan yg menyagkut langsung kehidupan sperti lapar, haus, letih.

- perasaan parental: timbul karena hubungan darah

- perasaan simpati: ikut merasakan apa yg dialami oleh orang lain. (pengalaman/hasil belajar)

- perasaan emphati: ikut merasakan seolah-olah berada dlm situasi orang lain

- perasaan apatis: tidak peduli, acuh

- perasaan antipati: tidak suka, benci terhadap suatu hal atau orang lain karena tdk ada kesesuaian

- perasaan phobia: takut berlebihan timbul akibat tdk berani menghadapi sesuatu krna pertimbangan akal tdk berdaya.

- perasaan dria: perasaan yg mengiringi pengindraan, sperti rasa segar, sejuk, hangat, hambar


MOTIVASI

Motivasi: mengacu pada sebab atau mengapa perilaku dilakukan.
Motivasi: seluruh aktivitas mental yg memberikan kondisi hingga terjadinya perilaku.
Meliputi aspek2:
- pengaturan (regulasi)
- pengarahan (direksi)
- penguatan
- tujuan (insentif global)

1. TEORI MOTIVASI

A. Teori Psikoanalisis
- Dorongan Naluriah, Freud yakin bahwa semua prilaku berasal dari dua kelompok naluri yg bertentangan:
:: Naluri Kehidupan
:: Naluri Kematian

Teori Belajar Sosial

menyatakan bahwa perilaku kita merupakan hasil belajar melalui interaksi dgn lingkungan dan observasi lingkungan.

Teori Dorongan Drive

Keadaab ini akan mendorong (driving state)organisme berprilaku untuk menghilangkan ketegangan, atau mengmbalikan keseimbangan dlm tubuh, dgn memenuhi kebutuhan tadi. Keadaan keseimbangan itu disebut hemeostatis, yaitu tanpa tegangan.

Teori Gejolak (Arousal)

Teori ini disebut juga dgn sbg optimal leve theory. Teori Arousal diplopori oleh Elizabeth Duffy.
Homeostatis menurut teori ini adlh keadaan tegangan optimum, yaitu tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi.

Teori Instink

Instink adalah suatu disposisi (kecenderungan) yg ditentukan secara genetis untuk berprilaku dgn cara tertentu bila dihadapkan pd rengsangan2 tertentu. Teori ini dipengaruhi oleh yeori Evolusi Charles.

Teori Insentif

Hubungan Insentif, Emosi, Kognisi, dan Motivasi:
Pengalaman insentif akan mengubah kognisi dan emosi dan akan mengarah pada motivasi -> motivasi membangkitkan perilaku tetapi perilaku dpt pula mengubah kognisi sekaligus menaikan atau menurunkan motivasi.

Teori atribusi

Dipelopri oleh Fritz Heider.
- Lokus kontrol eksternal : orang yg cenderung beranggapan bahwa perilakunya didorong oleh faktor2 diluar dirinya.
- Lokus kontrol Internal : mereka yg cenderung beranggapan bahwa perilakunya diakibatkan oleh daya2 dlm dirinya sendiri.

Teori Harapan

Pencetusnya adalah Victor E. Vroom.

Aktualisasi Diri

tingkatan piramida:
1. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri
2. kebutuhan untuk dihargai
3. Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
4. Kebutuhan akan rasa aman dan tentram
5. Kebutuhan-kebutuhan fisiologis dasar

Teori Motif Berprestasi

Motivasi Takut Berprestasi

John Atkinson
Motivasi Berprestasi:
a. Orang yg termotivasi pd prestasi
b. Gembira bila sukses
c. Performance-nya terbaik pada tugas dgn kesulitan sedang

Motivasi tidak berprestasi:
a. Orang yg termotivasi karena takut gagal
b. Gembira bila dpt menghindari kegagalan
c. Performance-nya terbaik pd tugas dgn kesulitan amat tinggi atau amat rendah

B. Faktor2 Motivasional Dlm Agresi

Agresi: perilaku yg dimaksudkan untuk melukai orang lain, baik secara fisik maupun verbal ataupun merusak harta benda yg dilakukan secara sengaja.
Dua macam Agresi:
  • Hostile Aggression (agresi permusuhan): yg semata-mata untuk menyakiti orang lain.
  • Instrumental Aggression (agresi instrumental): untuk mendapatkan ganjaran orang lain, selain penderitaan korbannya. Misal: perkelahian untuk membela diri.
Teori Pendekatan Tentang Agresi
1. Agresi -> Psikoanalisa
ageresi adalah naluri dasar manusia yg harus dlm bentuk agresi nyata.
2. Agresi -> Drive Theory/Teori Dorongan
3. Agresi -> Social Learning Theory (Teori Belajar Sosial)
Agresi dpt dipelajari melalui Observasi dan Imitasi dan semakin mendapat penguat, semakin besar kemungkinan terjadinya.

Motivasi dan Konflik

Konflik: keadaan dimana muncul 2 kebutuhan atau lebih, pd saat yg bersamaan.
Kurt Lewin membagi 4 kelompok:
  1. Konflik Angguk-angguk (Approach-Approach): adanya 2 kebutuhan (lebih), yg muncul secra bersamaan yg keduanya memiliki nilai positif bagi individu.
  2. Konflik Angguk-Geleng (Approach-Avoidance): adanya 2 kebutuhan yg muncul secara bersamaan, dimana kebutuhan yg satu memiliki nilai positif dan satunya lagi nilai negatif.
  3. Konflik Gelen-Geleng (Avoidance-Avoidance): adanya dua kebutuhan (lebih) yg muncul secara bersamaan, dimana keduanya memiliki nilai negatif bagi individu.
  4. Konflik Multiple Approach-Avoidance: bila muncul 2 kebutuhan (lebih) yg memiliki nilai positif maupun negatif sekaligus bagi individu.
Motivasi dan Frustasi

Frustasi : terjadi apabila kebutuhan kita tdk dpt terpenuhi atau dorongan bertindak terhambat.
Privasi : terjadi bila pemenuhan kebutuhan tertunda.

Mekanisme Pertahanan Diri antara lain:
  1. Rasionalisasi: suatu usaha untuk membuat situasi selogis mungkin dari situasi frustasi. Contoh: membuat alasan yg masuk akal, alasan terlambat karena macet.
  2. Proyeksi: usaha untuk melempar penyebab frustasi pd pihak lain. Contoh: Dia selalu membenciku
  3. Sublimasi (Displacement): bila suatu keinginan tdk terpenuhi, maka individu berusaha mengarah/mengganti pd obyek lain. Contoh: gagal menjadi dokter kemudian mjd perawat.
  4. Represi: usaha individu menekan pengalamannya yg tdk menyenangkan ke alam bawah sadarnya dgn berusaha melupakan.
  5. Regresi: tingkah laku manusia yg keanak-anakan/mundur karena adanya frustasi. Contoh: remaja yg tiba-tiba mengompol.
  6. Reaksi formasi: rasa benci karena frustasi sulit diterima oleh masyarakat, karena itu menimbulkan rasa cemas. Contoh: ramah, kasih sayang tapi biasanya berlebihan.

KEPRIBADIAN

Faktor2 yg membentuk Kepribadian:
- Ciri fisik (Body Build): tinggi - pendek, gemuk - kurus
- Ciri-ciri Faali (Body Psychology): kapasitas otak, kepekaan indera
- Pengalaman Umum (Common Experiences): nilai2 yg bersifat universal
- Pengalaman Unik (Unique Experiences): pengalaman yg hanya pernah dialami oleh dirinya.

Teori2 Kepribadian
  1. Pendekatan Tipologis dan Trait
    Hipocrates: mendasari tipologinya pd cairan-cairan tubuh yg mempengaruhi tempramen seseorang.
    • Melankolik : dipengaruhi oleh empedu hitam -> murung, depresi
    • Sanguinis : dpengaruhi darah -> gembira, optimis
    • Kholerik : dpengaruhi empedu kuning -> mudah marah
    • Phlegmatik : dpengaruhi lendir -> lamban, tenang
    Kretchmer: mendasari teori kepribadiannya pd bentuk tubuh seseorang.
    • Endomorph (gemuk bulat) : org yg mudah bergaul, periang, santai.
    • Ectomorph (tinggi, kurus) : org yg serius, senang menyendiri, menjaga jarak dgn orang lain, amat perasa.
    • Mesomorph (Atletis) : org yg agresif, aktif secara fisik
    Gustav Jung: empat fungsi psikis yaitu, sensasi, berfikir, intuisi, perasaan.
    Eysenk: beranggapan ekstrovensi-introvensi merupakan 2 kutup dlm satu skala.
    Allport: membagi kepribadian dalam 3 traits:
    • Cardinal Traits: traits yg luas cakupannya dan berpengaruh, biasanya diberi istilah mengikuti nama tokohnya seperti: Machievellian
    • Central Traits: ciri2 kepribadian yg cukup menonjol.
    • Secondary Traits: ciri2 yg hanya berpengaruh pd situasi yg amat terbatas.
  2. Teori Psikodinamika (Sigmund Freud)
    3 energi psikis yaitu bersumber dari: ID, EGO, Super Ego
    Struktur kesadaran menurut Freud:
    • Sadar (concious Level): aktivitas mental dpt selalu disadari. Misal: berfikir
    • Pra Sadar (preconcious Level): kita dpt menyadari gejala2 psikis bila kita memperhatikan.
    • Tidak Disadari (Unconcious Level): gejala2 psikis tdk dpt disadari/sulit djlskan

Minggu, 20 Juni 2010

Sosiologi

A. Proses Sosial Dan Interaksi Sosial
Pengertian
  1. Proses Sosial : cara-cara berhubungan yang dapat dilihat apabila para individu dan kelompok-kelompok saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk hubungan tsb atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yg menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yg telah ada.
  2. Interaksi Sosial : hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok2 manusia, maupun antara orang perorangan dgn kelompok manusia.
Faktor-faktor suatu proses interaksi sosial
  • Faktor Imitasi, positifnya adalah bahwa imitasi dpt mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yg berlaku. Negatifnya adalah tindakan-tindakan yang menyimpang.
  • Faktor Sugesti, apabila seseorang memberi suatu pandangan / sesuatu sikap yg berasal dari dirinya yg kemudian diterima oleh pihak lain. Berlangsungnya sugesti dpt terjadi karena pihak lain yg menerima dilanda oleh emosi, yg menghambat daya berfikirnya secara rasional. Persamaan dan Perbedaan imitasi dan sugesti, persamaan: cepat, pengaruhnya kurang dalam; perbedaan: lambat, pengaruhnya dalam
  • Faktor Identifikasi, kecenderungan2 / keinginan2 dlm diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain.
  • Faktor Simpati, suatu proses dimana seseorang merasa tertarik pada pihak lain.
Syarat-syarat terjadinya Interaksi Sosial
  • adanya kontak sosial (social-contact)
  • adanya komunikasi
Sifat Kontak Sosial
Kontak primer:
terjadi apabila yg mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka, seprti apabila orang tersebut berjabat tangan, saling tersenyum.
Kontak sekunder: memerlukan suatu perantara. Misalnya, A berkata kepada B bahwa C mengagumi permainannya sbg pemegang peranan utama salah satu sandiwara.
Kontak sekunder dibagi menjadi 2 yaitu: sekunder pasif dan aktif.
Sekunder pasif: apabila perantaranya yg aktif. Contoh: calo, mak comblang
Sekunder aktif: apabila orang yg berkepentingan, Contoh: telepon, telegram
Positif: mengarah kerja sama
Negatif: mengarah konflik

Asosiatif : akomodasi, asimilasi, akulturasi
Disosiatif: persaingan, pertentangan

Akomodasi
Bentuk-bentuk:
a. Coercion : suatu bentuk akomodasi yg prosesnya dilaksanakan oleh karena adanya paksaan. Dimana salah satu berada dalam keadaan yg lemah bila dibandingkan dg pihak lawan.
b. Compromise : suatu akomodasi dmn pihak2 yg terlibat saling mengurangi tuntutanya agar tercapai sesuatu penyelesaian terhadap perselisihan yg ada.
c. Arbitration : merupakan suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak2 yg berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri.
d. Mediation : diundanglah pihak ketiga yg netral dlm soal perselisihan yg ada.
e. Conciliation : suatu usaha untuk mepertemukan keinginan2 dri pihak2 yg berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama.
f. Toleration : suatu bentuk akkomodasi tanpa persetujuan yg formal bentuknya.
g. Stalemate : dmn pihak2 yg bertentangan krn mempunyai kekuatan yg seimbang berhenti pada suatu titik tertentu dlm melakukan pertentangannya.
h. Adjudication : penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan.

Tujuan-tujuan Akomodasi:
1. untuk mengurangi pertentangan antara orang perorang / kelompok2 manusia sbg akibat perbedaan paham.
2. mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu atau secara temporer.
3. untuk memungkinkan terjadinya kerja sama antara kelompok2 sosial yg hidupnya terpisah sbg akibat faktor2 sosial psikologis dan kebudayaan
4. mengusahakan peleburan antara kelompok2 sosial yg terpisah

Asimilasi
adalah proses sosial dlm taraf lanjut, dgn adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan2 yg terdapat antara orang perorangan atau kelompok2 manusia

Faktor-faktor yg penghalang terjadinya asmilasi:
1. terisolasinya kehidupan suatu golongan trtentu dlm masyarakat (golongan minoritas)
2. kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yg dhadapi & sehubungan dgn itu sering kali menimbulkan faktor ketiga.
3. perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yg dihadapi
4. perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan golongan/kelompok lainnya
5. dlm batas2 tertentu, perbedaan warna kulit/perbedaan ciri2 badaniah dpt pula menjadi slah satu penghalang terjadinya asmilasi
6. In-group feeling yg kuat dpt pula menjadi penghalang berlangsungnya asmilasi. In-group feeling berarti adanya suatu perasaan yg kuat sekali bahwa individu terikat pada kelompok dan kebudayaan kelompok yg bersangkutan

Kontravensi
adalah suatu bentuk proses sosial yg berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian.

Tipe-tipe:
1. Kontravensi antarmasyarakat setempat
2. antagonisme keagamaan
3. kontravensi intelektual
4. oposisi moral


B. Kelompok Sosial

Gregariousness: naluri manusia untuk selalu hidup dengan orang lain.

Syarat-syarat:
1. ada'a kesadaran pd tiap anggota kelompok bahwa dia merupakan sebagian dr kelompok yg bersangkutan
2. ada hubungan timbal balik antara anggota yg satu dgn yg lain
3. ada suatu faktor yg dimiliki bersama sehingga hubungan antar mereka bertambah erat
4. berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola prilaku
5. bersistem dan berproses

Tipe-tipe:
1. Klasifikasi tipe2 kelompok sosial
2. Kelompok sosial dipandang dari sudut individu
3. In-Group dan Out-Group
:: In-group: kelompok sosial dmn individu mengindentifikasikan dirinya.
:: Out-group: kelompok sosial yg oleh individu diartikan sebagai lawan in groupnya
4. Kel. primer dan kel. sekunder
:: kelompok primer: kel. sosial yg paling sederhana, dmn anggotanya saling mngenal serta ada kerja sama yg erat. Contoh: keluarga, kelompok sepermainan
:: kelompok sekunder: kel. yg terdiri dari banyak orang, yg sifat hubunganya tidak berdasarkan pengenalan secara pribadi dan juga tidak langgeng. Contoh: hub. kontrak jual beli
5. paguyuban(gemeinschaft) dan patembayan(gesellschaft)
:: paguyuban: bentuk kehidupan bersama, dmn anggotanya diikat oleh hubungan batin yg murni, bersifat alamiah dan kekal
:: patembayan: ikatan lahir yg bersifat pokok dan biasanya untuk jangka waktu yg pendek
6. Formal group dan informal group
:: formal group: kel. yg mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh angota-angotanya untuk mengatur hubungan antarsesama. Contoh: organisasi
:: informal group: tidak mempunyai struktur dan organisasi tertentu atau yg pasti. kel" tsb biasanya terbentuk karena pertemuan yang berulang kali yg didasari oleh kepentingan dan pengalaman yg sama. Contoh: klik
7. Membership Group dan Refrence Group
:: membership group: suatu kelompok dmn setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut.
Kategori:
-orang2 bkn anggota sesuatu membership group yg tdk memenuhi syarat dpt dibedakan dari bukan anggota yg memenuhi syarat.
-sikap terhadap keanggotaan kelompok
-kelompok terbuka dan tertutup
-ukuran waktu bagi bukan anggota
:: refrence group: kelompok2 sosial yg menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kel. tsb) untuk membentuk pribadi dan prilakunya.
8. Kelompok okupasional dan volunter
:: kel. okupasional: kel yg muncul karena semakin memudanya fungsi kekerabatan, dmn kel ini timbul karena anggotanya memiliki pekerjaan yg sejenis.
:: kel. volunter: kel. orang yg memiliki kepentingan sama, namun tidak mendapatkan perhatian masyarakat.

Kerumunan yg beratikulasi dgn struktur sosial:
1. Formal Audiences, khalayak penonton atau pendengar yg formal merupakan kerumunan2 yg mempunyai pusat perhatian dan persamaan tujuan, ttpi sifatnya pasif. Contoh: penonton film
2. Planned Expressive Group, kel ekspresif yg telah direncanakan adlh kerumunan yg pusat perhatiannya tak begitu penting ttpi mempunyai persamaan tujuan yg tersimpul dlm aktivitas kerumunan tsb serta kepuasan yg dihasilkannya. Contoh: orang yg berpesta, berdansa.

Kerumunan yg bersifat sementara:
1. Inconvenient Aggregations, kumpulan yg kurang menyenangkan adalah yg mengantri karcis, orang2 yg menunggu bis.
2. Panic Crowds, oran2 yg sedang dlm keadaan panik, yaitu orang2 yg bersama2 berusaha menyelamatkan diri dari suatu bahaya.
3. spectator Crowds, kerumunan penonton terjadi karena ingin melihat suatu kejadian tertentu.

Kerumuinan yg berlawan dgn norma2 hukum
1. Acting Mobs, kerumunan yg bertindak emosional bertujuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dgn menggunakan kekuatan fisik
2. Immoral Crowds, kerumunan yg bersifat immoral hampir sama dgn kelompok ekspresif. contoh: orang2 yg mabuk


C. Perubahan Sosial dan Organisasi

Pengertian
Perubahan sosial: segala perubahan pada lembaga2 kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yg mempengaruhi sistem soalnya, termasuk didalam nilai2, sikap2, dan pola2 prilaku di antara kelompok2 masyarakat.

Perubahan lambat dan cepat

Perubahan lambat / evolusi : perubahan2 yg memerlukan waktu lama, dan rentetan2 perubahan kecil yg saling mengikuti dgn lambat.

Perubahan cepat/revolusi : perubahan2 sosial dan kebudayaan yg berlangsung dgn cepat dan menyangkut dasar2 atau sendi2 pokok kehidupan masyarakat.
Syarat-syarat revolusi:
1. harus ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan.
2. adanya seorang pemimpin/sekelompok orang yg dianggap mampu memimpin masyarakat tsb
3. adanya pemimpin dpt menampung keinginan2 masyarakat
4. pemimpin tsb harus dpt menunjukan suatu tujuan pd masyarakat
5. harus ada "harus ada momentum", yaitu saat dmn segala keadaan dan faktor sudah tepat dan baik untuk memulai suatu gerakan.

Perubahan2 Kecil
adalah perubahan2 yg terjadi pd unsur2 struktur sosial yg tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat.

Suatu proses industrialisasi yg berlangsung pd masyarakat agraris, merupakan perubahan yg membawa pengaruh besar.
Berbagai lembaga yg ikut terpengaruh: hubungan kerja, sistem milik tanah, hubungan kekeluargaan, stratifikasi masyarakat.

Perubahan Dikehendaki (Direncanakan) dan Perubahan Tidak Dikehendaki (Tidak Direncanakan)
Perubahan Dikehendaki: perubahan yg diperkirakan atau telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak2 yg hendak mengadakan perubahan didalam masyarakat. Pihak2 yg menghendaki dinamakan "agent of change".

Perubahan tidak dikehendaki:

Faktor2 yg menyebabkan perubahan sosial (internal):
1. bertambah dan berkurangnya penduduk
2. penemuan-penemuan baru
3. pertentangan (conflict) masyarakat
4. terjadi pemberontakan pada revolusi

Faktor2 yg menyebabkan perubahan sosial (eksternal):
1. sebab2 yg berasal dari lingkungan fisik yg ada di sekitar manusia
2. peperangan dgn negara lain
3. pengaruh kebudayaan

Disorganisasi: proses berpudarnya norma2 dan nilai2 dalam masyarakat dikarenakan adanya perubahan2 yg terjadi dlm lembaga2 kemasyarakatan.

Reorganisasi: proses pembentukan norma2 dan nilai2 yg baru agar sesuai dgn lembaga2 kemasyarakatan yg mengalami perubahan.